Belajar dari Penjual Kacang Rebus
Tidak ada yang salah dengan hidup seorg pemuda ini, sebut saja Agus. Di usianya yang 28 tahun ini, dia sudah berhasil mengelola perusahaan suplier alat kesehatan rumah sakit di seluruh Indonesia. Sejak kecil, ayahnya sudah mendidik ia tentang arti kerja keras, meski ia lahir di tengah gelimang harta. Agus kecil tumbuh menjadi anak yang optimis, tangguh, dan ambisius.
Setiap harinya selalu dipenuhi dengan aktivitas. Mondar-mandir Indonesia-Jerman-Indonesia sudah seperti rute Jakarta-Bandung. Hidupnya selalu dipenuhi target karir yang gemilang.
Hingga suatu malam, usai pertemuannya dengan seluruh staf, ia menyadari satu hal yang belum pernah ia capai hingga kini…
Mobil Agus berhenti saat mendapati bapak tua penjual kacang rebus yang kerap ia temui di depan kompleks perumahannya. Agus turun dan segera menghampiri bapak tua itu.
"Kacangnya, Pak?"
" Ya," jawab si bapak dengan senyuman.
Sambil mengupas kacang: "Saya mau tanya satu hal, Pak."
"Apa toh, Mas?" tanya si bapak masih dengan senyuman mengembang di wajahnya.
"Hampir setiap saya lihat bapak lewat dan bertemu orang, bapak selalu tersenyum, seperti enggak ada beban.. Padahal saya tau banget, gak setiap hari kacang bapak laku.." "Rahasianya apa sih, pak, bisa selalu tersenyum?"
"Enggak ada rahasia, mas. Saya cuma selalu mensyukuri apa yang saya dapat untuk keluarga. Sekecil apa pun. Bersyukur krn Tuhan masih memberi nafas , udah cukup membuat saya tersenyum, mas..."
Agus tercekat, ia mengeluarkan selembar uang seratus ribu dan menyerahkannya pada bapak tua itu. Kemudian ia berlalu begitu saja mesti tahu bapak itu memanggilnya.
So
Sukses yang sebetulnya adalah pada saat Anda mampu tersenyum mensyukuri apa yang telah Anda raih sekarang. Smg Anda trmsk org yg sll mensyukuri sma nikmat TUHAN.
Sent from my ChaiyoBerry®
No comments:
Post a Comment
Monggo..
silahkan di isi komentarnya..
Siapapun boleh, en gak di gigit balik kok..