Alkisah ada cerita ttg seorg tukang yg tlh bkrj puluhan tahun & ingin pensiun.
Ktk ia pamit, kontraktor yg mmpkrjknnya memintanya mmbtkn sebuah rumah lagi.
Si tukang yg sudah sgt ingin pensiun, tak bgt senang mndpt tugas terakhir ini. Maka, ia bekerja setengah hati. Ia tak sungguh2 baik mmlh material maupun mengerjakan bagian2nya. Pokoknya ia ingin sgr slsai & sgr bebas dari tugas. Akbtnya, rumah itu tak brkualitas terbaik yang sebenarnya bisa ia berikan.
Bgt rumah itu jadi, segera ia serahkan kuncinya kepada si kontraktor. Namun, si kontraktor mgmblkn lagi kepada si tukang, dengan ucapan, "Terimalah, rumah ini adalah hadiah untukmu & keluargamu."
Btp menyesalnya si tukang tersebut, ia tidak menyadari bahwa rumah itu bakalan mnjd miliknya. Tapi apa daya? ...penyesalan kemudian tidaklah ada artinya...
Kehidupan yg kita bangun tiap hari, ibarat rumah yg kelak akan kita tinggali. Maka bahan & cara yg kita pki saat mmbgn, mrpkn tanggung jawab & pilihan pribadi kita.
Sudahkah kita selalu mmbr pemikiran terbaik, usaha terbaik, & keputusan terbaik ketika membangun hidup ini? Mari evaluasi hari-hari yg sudah kita lewati.
Sent from my ChaiyoBerry®
No comments:
Post a Comment
Monggo..
silahkan di isi komentarnya..
Siapapun boleh, en gak di gigit balik kok..