Friday, January 9, 2009

gaza oh gaza

Gue lebih percaya kl ini perang teritori bukan perang agama...
Tapi tetap aja yg namanya invasi, pendudukan dan penjajahan, gak bisa di
kasih nama lain. Tetep aja Israel menginvasi, menduduki dan menjajah
palestina.

Salam,

cahyo

Gaddafi Kecam Para Pemimpin Arab

Senin, 29/12/2008 07:46 WIB

Menyikapi respon para pemimpin negara-negara Arab, Muammar
Gaddafi
mengecam para pemimpin negara Arab karena hanya membiarkan
begitu saja
penyerangan Israel terhadap Jalur Gaza. Ia menyebut para
pemimpin negara
Arab sebagai pengecut.

Gaddafi menyatakan bahwa para pemimpin negara Arab sudah gagal
dalam
mendukung perjuangan rakyat Palestina. "Mereka seharusnya
malu. Sebagian
dari para pemimpin Arab hanya memberikan bantuan lewat misi
kemanusiaan
saja. Sebagian lagi hanya berpidato saja. Mereka tengah
memperjualbelikan
rakyat Palestina." Ujarnya keras.

Gaddafi sendiri, beberapa jam setelah Israel menyerang Jalur
Gaza,
langsung menyerukan para negara Arab untuk segera menggelar
pertemuan
darurat. Gaddafi memberikan pendapat bahwa sebaiknya para
pemimpin Arab
jangan banyak omong dulu sebelum melakukan usaha kongkret
untuk
menghentikan Israel yang sudah kelewat batas dan tak banyak
kompromi itu.
"Bangsa Arab yang sesungguhnya membutuhkan damai. Bukan
Yahudi. Siapa
yang sekarat, lusinan bahkan ratusan? Semuanya bangsa Arab!"
tandasnya.
(sa/reu)

Surat kabar Al-Quds Al-Arabi yang terbit di London , Inggris
memuat
informasi tentang peran Mesir dalam serangan Israel ke Jalur
Gaza.
Ibarat seorang pengkhianat, Mesir, salah satu negara yang
telah berdamai
dengan Zionis Israel menikam Hamas dari belakang.

Surat kabar itu mengutip sumber-sumber dari kalangan diplomat
yang
mengatakan bahwa Mesir telah berkolaborasi dengan Israel dan
dengan
sengaja menyesatkan Hamas.

Menurut sumber-sumber tersebut, Kepala Intelejen Mesir Omar
Suleiman yang
selama ini terlihat aktif menjadi mediator "perdamaian" antara
Israel dan
Hamas, telah menipu Hamas dengan cara meyakinkan Hamas bahwa
Israel tidak
akan melakukan agresi ke Jalur Gaza dalam waktu dekat.

Tapi ternyata, Israel melakukan agresi itu dengan tiba-tiba
sehingga
Hamas tidak sempat melakukan evakuasi di komplek-komplek
keamanan dan
markas-markas besarnya serta menyelamatkan sebagian besar
warga Gaza .
Suleiman juga meyakinkan para pimpinan negara Arab bahwa
Israel hanya
akan melakukan operasi militer terbatas ke Gaza untuk menekan
Hamas agar
mau meneken kesepakatan gencatan senjata. Harian itu juga
mengutip
informasi dari mantan Menlu Palestina yang juga pejabat Hamas,
Mahmoud
Al-Zahar yang mengatakan bahwa satu hari sebelum Israel
menggelar
agresinya, tepatnya hari Jumat (26/12) malam, Mesir masih
mengatakan pada
Hamas bahwa Israel siap memulai pembicaraan baru gencatan
senjata dan
tidak akan menyerang Gaza.

Bujukan Mesir membuat Hamas tidak melakukan evakuasi seperti
prosedur
yang biasa dilakukan Hamas jika menghadapi ancaman-ancaman
Israel .
Sebagai negara tetangga terdekat dengan Palestina, Mesir
memang lebih
menuruti dan berpihak pada kepentingan Israel ketimbang
membantu rakyat
Palestina terutama di Jalur Gaza . Mesir misalnya, mematuhi
permintaan
Israel agar tetap menutup perbatasan Rafah, perbatasan
Gaza-Mesir yang
menjadi satu-satunya harapan bagi warga Gaza agar bisa
berkomunikasi
dengan dunia luar. Kali ini, Mesir juga menyalahkan Hamas atas
serangan
Israel ke Gaza . Negeri Piramida itu benar-benar sudah menjadi

antek-antek Israel dan sekutunya.

Aksi Unjuk Rasa

Sementara itu, rakyat sejumlah negara Timur Tengah menggelar
aksi unjuk
rasa mengecam agresi Israel ke Jalur Gaza. Di kota Ramallah,
Tepi Barat,
seorang pengunjuk rasa gugur dan sedikitnya dua demonstran
cedera akibat
tembakan tentara Israel .

Di Yaman, puluhan ribu massa berkumpul di sebuah stadion di
kota Sanaa,
ibukota negeri itu. Para pengunjuk rasa meneriakan
kalimat-kalimat
anti-Israel dan mengkritik para pemimpin Arab yang gagal
membela rakyat
Palestina.

"Berapa lama lagi sikap diam mereka akan berakhir?
Pemimpin-pemimpin
Arab
bangkitlah!" teriak mereka.


Di Libanon, ratusan warga Libanon dan pengungsi Palestina
melakukan aksi
duduk di dekat kantor PBB di Beirut Tengah. Para pengunjuk
rasa
membentangkan spanduk-spanduk dengan tulisan-tulisan berupa
desakan pada
PBB agar segera menghentikan kebiadaban Israel .

Aksi protes itu diorganisir oleh kelompok Muslim Gamaa bersama
anggota
Hamas di Libanon dan organisasi-organisasi lainnya di negeri
itu. Saat
ini ada lebih dari 400.000 pengungsi Palestina yang tinggal di
12 kamp
pengungsi yang tersebar di Libanon.

Sementara itu gerakan Hizbullah yang memenangkan perang 33
hari dengan
Israel tahun 2006 lalu menyebut serangan Israel ke Jalur Gaza
sebagai
kejahatan perang dan genosida. Hizbullah mendesak komunitas
dan institusi
internasional segera mengambil tindakan terhadap Zionis Israel
.
Dalam pernyataannya Hizbullah menyerukan negara-negara Arab
untuk
menentukan tindakan tegas dan mengerahkan upayanya untuk
melawan tindakan
barbar Israel yang dilindungi oleh AS.

Menlu-menlu negara Arab gagal menggelar rapat darurat hari
Minggu dan
malah menunda pembahasan masalah Gaza sampai hari Rabu lusa.
Sekjen Liga
Arab Amr Moussa mengatakan, penundaan dilakukan karena banyak
menlu-menlu
Arab yang sibuk menghadiri pertemuan dua organisasi regional
Arab yaitu
Dewan Kerjasama Negara Teluk dan Maghreb Union.

"Tapi kami tidak akan tinggal diam dan konsultasi terus
dilakukan,"
kata
Moussa.

Sebuah alasan yang membuat miris. Sementara hampir 300 Muslim
Palestina
di Gaza dibantai, pejabat-pejabat Arab menganggap rapat untuk
membahas
Gaza tidak penting dan lebih mementingkan rapat-rapat lainnya.

Aksi protes terhadap kebiadaan Israel di Jalur Gaza juga
berlangsung di
Irak. Puluhan pengungsi Palestina di Irak berkumpul di kota
Baladiyad,
sebelah timur Baghdad . Mereka meneriakkan slogan-slogan
anti-Israel dan
mengusung pesan-pesan berisi dukungan pada warga Gaza .

Duta Besar Palestina untuk Irak, Dalil al-Qasoos juga
menyampaikan
pesannya. "Saya ingin mengatakan pada saudara-saudara saya dan
rakyat

saya di Gaza bahwa Gaza akan tetap kuat apapun konspirasi dan
rencana
jahat yang dirancang para tirani dan musuh-musuh yang arogan,
Amerika dan
para Zionis," tukas al-Qasoos.


Sementara itu, Israel memanggil sekitar 6.700 tentara
cadangannya untuk
memperkuat pasukan Zionis dalam agresinya ke Jalur Gaza.
(ln/berbagai
sumber)

Pembantaian yang dilakukan oleh Israel terhadap penduduk
Palestina di
Jalur Gaza ternyata sudah dipersiapkan sejak 6 bulan yang
lalu. Termasuk
juga Israel sudah mengantisipasi respon internasional akan
invasi
biadabnya itu. Israel memproyeksikan penyerangannya itu serupa
invasi AS
ke Iraq . Demikian dituturkan oleh Hareetz-salah harian dan
media online
terbesar di Israel.

"Persiapan yang panjang, pengumpulan informasi yang saksama,
penipuan
publik dan operasional-semua ini sudah dirancang oleh
Departemen
Pertahanan Israel pada operasi menumpas Hamas di Jalur Gaza ."
Papar
harian itu.

Menteri Pertahanan Israel , Ehud Barak, sebenarnya sudah
menawarkan
rencananya itu 6 bulan lalu, walaupun ketika itu Israel sedang

beregosiasi dengan Hamas dan faksi lain tentang rencana
gencatan senjata.
Ehud Barak langsung memimpin sebuah operasi intelijen segala
sesuatu akan
data Hamas yang meliputi persediaan senjata kamp latihan, dan
pejabat
teras Hamas dan faksi lainnya.

Pesawat tempur Israel menghajar sebuah truk minyak yang sedang
melaju di
luar Rafah dekat perbatasan Mesir pada Sabtu pagi (27/12).
Beberapa orang
langsung tewas, sementara sisanya semua luka-luka parah.
Malamnya,
pesawat perang menggempur lewat serangan udara di sekitar
kawasan Rumah
Sakit Shifa dan Stasiuin TV Al Aqsha.

Semuanya itu persis yang sudah direncanakan 6 bulan tersebut.
Malam itu,
tak kurang dari 20 serangan udara yang sadis dilakukan oleh
Israel .
Adapun Jalur Gaza yang dipilih sebagai sasaran teror karena
wilayah ini
yang paling padat penduduknya. Laporan terbaru yang dilansir
Palang Merah
Internasional dan Reuters, 290 orang telah tewas akibat
serangan ini.
Mayor Jenderal Yoav Galant, Panglima operasi ini mengatakan
bahwa operasi
ini bertujuan untuk mengembalikan Gaza ke masa lalu dengan
korban
sebanyak-banyaknya, tak peduli wanita, anak-anak ataupun orang
tua.
(sa/berbagaisumber)

Mufti Republik Mesir, Dr. Ali Jum'ah mengecam keras
pembantaian yang
dilakukan Israel terhadap penduduk Gaza dan menyatakannya
sebagai
tindakan biadab.

Kepada koran harian Misr El-Youm (28/18/08) Dr. Ali Jum'ah
mengutarakan,
"Tindak kriminal yang dilakukan Israel atas warga Gaza
merupakan

pelanggaran yang paling keji terhadap kemanusiaan. Israel
harus
menghentikan segala aksi biadabnya terhadap warga Palestina,

anak-anaknya, perempuan, dan orang tua."


Dr. Ali Jum'ah menambahkan, "Seluruh dunia pernah mengecam
Nazi karena

tindakan kejinya membantai Yahudi. Kini pembantaian keji itu
terulang di
Palestina yang ditentang oleh seluruh agama, Islam, Kristen,
Yahudi,
seluruh agama timur, dan ditentang oleh seluruh bani Adam yang
berakal."

Dalam kesempatan itu Dr. Ali Jum'ah juga meminta kepada
seluruh
organisasi internasional agar serius dalam menjalankan seluruh

keputusannya terkait penghentian penjajahan yang dilakukan
Israel , serta
melaksanakan seluruh isi deklarasi HAM yang menentang
pembantaian dan
kekejian."


Dr. Ali Jumah juga menyeru seluruh umat Islam dunia untuk
bersatu
menghadapi Israel . Beliau mengatakan, "Ini adalah fardhu 'ain
bagi

setiap umat Islam, baik pemimpin maupun rakyat biasa. Tidak
hanya diam di
hadapan bala dan musibah besar ini."


Pemimpin Umum Majma' Al-Buhust Al-Islami Mesir, Syekh Ali
Abdul Baqi

hampir tidak percaya terhadap kondisi buruk yang menimpa Gaza
dengan
mengatakan, "Di mana Arab? Di mana mata hati dunia di hadapan
pembantaian
massal seperti ini?" (MYJ/Sumber-Koran harian Misr El-Youm
(MEL).
Kiriman
dari Muhammad Yasin, Cairo Mesir

Dari Inggeris, Indonesia ... untuk Gaza

Gaza, kondisi korban kebiadaban zionis Israel tidak bisa
diungkapkan
dengan kata-kata, sangat mengenaskan, yang syahid maupun yang
luka-luka.
Tidak pandang bulu, laki-laki ataupun anak-anak dan wanita.
Gaza maaati,
Gaza terbakar hancur, wahai dunia Islam!

Puluhan meninggal, ratusan luka-luka... terkapar tak
berdaya... anak-anak

tergeletak mengenaskan... seorang ibu mencari anggota
keluarganya di bawah
puing-puing bangunan dan asap tebal... bau misiu dan bekas
kebakaran
mengerikan... pemandangan yang tidak bisa digambarkan dengan
kamera
sekalipun.

Tercatat, sampai sekarang sudah 350 syuhada' Gaza dan 1700
luka-luka.
Jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah.

Di London, surat kabar-surat kabar memberitakan, pemusnahan
secara
membabi buta, penggulingan sistematis terhadap pemerintahan
yang sah dan
penghancuran terhadap Hamas tidak akan bisa dilaksanakan,
justeru rakyat
Palestina akan semakin mendukung pemerintahan mereka dalam
menghadapi
kedzaliman Zionis Israel, dan semakin menguatkan perjuangan
Hamas.
Di Iran, lebih dari 1100 orang telah mendaftarkan diri menjadi
mujahid,
relawan siap terjun di Gaza membantu saudara-saudaranya.
Pendaftaran itu
dibuka melalui internet, sebuah website yang dikelola oleh
lembaga Islam.
Tokoh revolusi Iran, Ali Humaini kemarin memfatwakan wajib
bagi setiap
muslim di seluruh belahan dunia untuk membantu muslim Gaza
dengan cara
apapun. Dan siapa saja yang meninggal dalam rangka itu, ia
meraih syahid.
Di Afghanistan, kelompok Thaliban menyerukan agar umat muslim
dunia
bersatu melawan kebiadaban Israel . Atas nama Partai Islam
Afghanistan,
Qalbuddin Hikmatyar menengaskan bahwa penyerangan nterhadap
kamp tentara
Amerika di Kabul Selatan merupakan aksi nyata solidaritas
terhdap Gaza
yang sedang dibumi hanguskan oleh Israel atas dukungan penuh
Amerika.
Di Indonesia, Front Pembela Islam telah membuka pendaftaran
relawan
mujahid untuk diberangkatkan ke Palestina. Setiap yang sehat
dan memiliki
komitmen keimanan yang kuat akan kami latih terlebih dahulu di
dalam
negeri kita untuk selanjutnya kami akan kirim mereka ke
Palestina,
demikian kata sekjen FPI, Ahmad Shabri Lubis. Serentak unjuk
rasa merebak
di kota-kota besar Indonesia , dari kelompok mahasiswa, ormas,
orpol, dan
kelompoka masyarakat lainnya.

Di Arab Saudi, ratusan demonstran dibubarkan paksa oleh aparat
keamanan
dengan menembakkan peluru karet kepada kerumunan demonstran
itu.
Di Mesir, ratusan ribu berunjuk rasa mendesak pemerintahnya
untuk
mendukung perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina dan mendesak
membuka
perbatasan Gaza-Meser, pintu Rafah. Bahkan Ketua Ikhwanul
Muslimin Mesir,
Mahdi Akif mendesak Mubarok untuk taubat keapda Allah, atas
perilaku
pemerintahnya mendukung Israel .

Di Palestina, Hamas menegaskan bahwa penyerbuan biadab ini
menjadi
pemantik Intifadhah jilid ketiga, sebuah perlawanan massif
dari seluruh
rakyat Palestina, tanpa terkecuali terhadap Zionis Israel .
Intifadhah,
sebutan yang menyeramkan bagi tentara dan rakyat Israel .
Karena setiap
rakyat Palestina menghendaki syahid, justeru setiap tentara
dan rakyat
Israel menghendaki hidup.

Akan ada lagi manusia-manusia siap meledakkan diri -istisyhad-
dan
roket-roket Al Qassam yang menghantui tentara dan warga
Yahudi. (io/ut)

No comments:

Post a Comment

Monggo..
silahkan di isi komentarnya..
Siapapun boleh, en gak di gigit balik kok..