Tuesday, December 2, 2008

Pengertian Vs Ketidakpedulian

 kok gue gak nangkep maksudnya yaa..
please ada yg kasih tau gue maksudnya.. :(
 
 
 
 
 
=================================================================================

Pengertian Vs Ketidakpedulian
Oleh : Dede Farhan Aulawi

Sambil menikmati hangatnya kopi di sore hari, saya memiliki janji tuk
ketemu dengan seorang teman di Starbuck Coffee di seberang Sarinah
Sudirman Jakarta.
Di tengah siraman hujan rintik - rintik yang berselimut mendung, datanglah
seorang teman dan bercerita tentang kisah bahagia keluarganya. Saya tentu
turut berbahagia mendengar cerita itu. Tapi sayang di akhir
cerita...,beberapa bulir air matanya menetes membasahi pipi...

Perlu diketahui bahwa temenku adalah seorang cowok yang berkantor di
sekitar bundaran HI, sementara istrinya berkantor di sekitar Senayan.
Dulu ketika masih pacaran, pacarnya tersebut sering mengantarkan pizza tuk
makan siang pacarnya. Jadi sang pacar siang hari, rela turun dari kantor
di sekitar senayan, beli pizza, dan mengantarkan ke kantor pacarnya di
sekitar bundaran HI. Dan itu dilakukan hampir tiap hari dengan penuh
kesetiaan. Ungkapan - ungkapan sederhana sepert,:
" How are you honey ?"
" I love you...,I miss you "
" Aku selalu ingin di sampingmu"
" Aku tak bisa jauh darimu"
Sering menghiasi bunyi telpon, atau sms yang diterima di handphone-nya.
Hari - hari terasa indah. Jangankan hujan air, hujan peluru pun takkan
mampu menghentikan rasa rindu yang terus menggebu. Sampai akhirnya mereka
menikah, dan hal ini masih etrus dilakukan sampai sekitar 3 bulan setelah
pernikahan.

Setelah itu, mulai berfikir konsep efisiensi dan penghematan, sehingga
sang istri berfikir sangat tidak efisien jika hal itu terus dilakukan,
karena sebenarnya sang suami bisa menyuruh membelikan pizza kepada salah
seorang staff-nya. Dan hal ini disampaikan...,sang suami menyetujui dan
mengatakan, " Iya sayang..,gapapa kok. Biar nanti papa suruh salah seorang
staff papa tuk beli pizza". Hal ini berlangsung cukup lama, sampai sang
istri sering bercerita pada temen - temennya, bahwa ia sungguh sangat
bahagia karena memiliki suami yang "sangat pengertian".

Begitupun sebaliknya. Sang suami sering bercerita bahwa ia memiliki istri
yang sungguh sangat pengertian. Ketika istrinya sedang asyik nonton
sinetron seperti, Jasmin, Cinta Fitri, Sekar, atau yang lainnya. Dia rela
memindahkan channelnya ke siaran sepak bola yang disenangi suaminya,
padahal ia sendiri gak seneng nonton bola. " Sungguh sangat pengertian ",
gumam suaminya.

Tapi sayang, ketika beberapa saat yang lalu saya bertemu, dia bercerita
sedang proses bercerai sama istrinya. KENAPA...???

Ternyata selama ini apa yang terjadi dalam kontek cerita di atas, bukan
SANGAT PENGERTIAN yang selama ini dikidungkan, melainkan sebuah rasa
KETIDAKPEDULIAN satu sama lainnya.

Sahabat...,
Ternyata batas antara SANGAT PENGERTIAN dengan KETIDAKPEDULIAN itu sangat
tipis sekali. Saking tipisnya, kita tidak bisa lagi bisa membedakan kapan
bisa bicara soal PENGERTIAN dan kapan bisa menilai KETIDAKPEDULIAN.

[Non-text portions of this message have been removed]

No comments:

Post a Comment

Monggo..
silahkan di isi komentarnya..
Siapapun boleh, en gak di gigit balik kok..