Wednesday, November 26, 2008

Ahli geologi minyak dan gas seluruh dunia menyimpulkan semburan lumpur panas Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur,dipicu oleh teknis pengeboran.

Rabu, 29 Oktober 2008 | 12:30 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Ahli geologi minyak dan gas seluruh dunia
menyimpulkan semburan lumpur panas Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur,
dipicu oleh teknis pengeboran. Kesimpulan ini merupakan hasil voting
dalam konferensi Asosiasi Ahli Geologi Dunia (AAPG) di Cape Town, Afrika
yang berlangsung pada 19-26 Oktober 2008.
Sebanyak 90 ahli geologi petroleum dari berbagai negara melakukan voting
tentang penyebab semburan lumpur. Hasilnya, sebanyak 42 suara menyatakan
semburan disebabkan oleh pengeboran, 3 suara menyatakan gempa sebagai
penyebab semburan, 13 suara menyatakan penyebab pengeboran adalah
gabungan dari pengeboran dan gempa. Adapun 6 suara lainnya menyatakan
data belum lengkap untuk disimpulkan.
"Hasil konferensi ini merupakan kesimpulan tertinggi tingkat dunia yang
tidak bisa dibantah," kata Rudi Rubiandini, ahli pengeboran dari
Institute Teknologi Bandung yang turut hadir dalam konferensi tersebut.
Konferensi ini merupakan pertemuan ilmiah para ahli seluruh dunia yang
diadakan setiap tahun untuk membahas berbagai tema.
Di antara pakar geologi internasional yang hadir adalah Dr. Michael
Manga (University of California, Berkeley), Dr. Mark Tingay (University
of Adelaide, Australia), Dr. Richard Swarbrick (Geopressure Technology),
dan Dr. Adriano Mazzini (University of Oslo).
Dari Indonesia hadir Dr. Agus Guntoro (Universitas Trisakti) serta pihak
Lapindo yang diwakili Bambang Istadi (geolog PT Energi Mega Persada) dan
Dr. Nurochmat Sawolo (Drilling Expert Banjar Panji I).
Sebelum voting, kata Rudi, empat orang ahli memberikan presentasi.
Mereka adalah Nurochmat Sawolo, Adriano Mazzini, ahli geofisik dan
gempa Mark Tinggay, dan ahli geologi petroleum dari Universitas Durham,
Inggris, Richard Davies.
Rudi menambahkan, meski ada sebagaian kecil yang berpendapat semburan
disebabkan oleh gempa, tetapi pendapat tersebut tidak berpengaruh.
Konferensi telah memutuskan suara terbanyak yang menyatakan penyebab
semburan adalah pengeboran sebagai kesimpulan akhir.
Kesimpulan ini sudah final, dan tidak lazim dibahas lagi pada pertemuan
tahun berikutnya. "Tidak mungkin dibahas lagi, itu sesuatu yang tidak
lazim," katanya.
Semburan lumpur Lapindo telah lama menajdi tema menarik yang
didiskusikan oleh para ahli di seluruh dunia baik melalui jurnal maupun
surat elektronik. Para ahli telah menanti-nanti diskusi ini.
Richard Davies, misalnya, menyatakan ia bersama sejumlah pakar geologi
internasional menyimpulkan semburan lumpur panas Porong dipicu oleh
kegiatan pengeboran sumur Banjar Panji I oleh PT Lapindo Brantas Inc.
Davies mengklaim bahwa data-data yang dimiliki telah dikonfirmasi ke
pihak Lapindo. "Saya konfirm dengan temuan saya, yang menggunakan data
dari Lapindo," kata Davies.
Adapun Adriano Mazzini, menyakini semburan lumpur terkait dengan gempa
bumi di Yogyakarta yang terjadi dua hari sebelum munculnya semburan
pertama pada 26 Mei 2006 lalu. "Sepertinya gempa bumi telah
mendistribusi tekanan (stress) di beberapa bagian Pulau Jawa dan
khususnya telah berkontribusi me-reaktifasi rekahan di dalam patahan
yang ada," ujar Adriano Mazzini,
Lapindo membantah klaim Davies tersebut. "Data mana yang dia pakai dan
dari mana otorisasi untuk mendapatkannya. Kami tak pernah memberi data
itu (kepada Davies)," kata Nurochmat Sawolo.
Aqida Swamurti, Antara

No comments:

Post a Comment

Monggo..
silahkan di isi komentarnya..
Siapapun boleh, en gak di gigit balik kok..