Sunday, November 30, 2008

Triangular love

Triangular Love
________________________________

Artikel ini bagus banget untuk jadi bahan renungan setiap orang.... Apa pun
status Anda saat ini.... menikah, cerai, belum menikah, ingin menikah,
pacaran menuju pernikahan, dalam perselingkuhan, dan apa pun itu deh....

Segitiga Cinta

Ada banyak alasan orang untuk menikah. Ada yang bilang bahwa pasangannya
enak diajak bicara. Ada yang bilang pasangannya sangat perhatian. Ada yang
bilang merasa aman dekat dengan pasangannya. Ada yang bilang pasangannya
macho atau sexy. Ada yang bilang pasangannya pandai melucu. Ada yang bilang
pasangannya pandai memasak. Ada yang bilang pasangannya pandai menyenangkan
orang tua. Pendek kata kebanyakan orang bilang dia COCOK dengan pasangannya.

Ada banyak alasan pula untuk bercerai. Ada yang bilang pasangannya judes,
bila diajak bicara cenderung emosional. Ada yang bilang pasangannya sangat
memperhatikan pekerjaannya saja, lupa kepada orang-orang di rumah yang setia
menunggu. Ada yang bilang pasangannya sangat pendiam, tidak dapat bertindak
cepat dalam situasi darurat, sehingga merasa kurang terlindungi. Ada yang
bilang pasangannya kurang menggairahkan. Ada yang bilang pasangannya gak
nyambung kalau bicara. Ada yang bilang masakan pasangannya terlalu asing
atau terlalu manis. Ada yang bilang pasangannya tidak dapat mengambil hati
mertuanya. Pendek kata kebanyakan orang bilang bahwa dia TIDAK COCOK LAGI
dengan pasangannya.

Kebanyakan orang sebetulnya menikah dalam ketidakcocokan. Bukan dalam
kecocokan. Ahli psikologi menyebut kecocokan-kecocokan diatas sebagai sebuah
ilusi pernikahan. Dua orang yang pada waktu pacaran merasa cocok tidak akan
serta merta berubah menjadi tidak cocok
setelah mereka menikah.

Ada hal-hal yang hilang setelah mereka menikah, yang sebelumnya mereka
pertahankan benar-benar selama pacaran. Sebagai contoh, pada waktu pacaran
dua sejoli akan saling memperhatikan, saling mendahulukan satu dengan yang
lain, saling menghargai, saling mencintai. Lalu apa yang dapat menjadi
pengikat yang mampu terus mempertahankan sebuah pernikahan, bila
kecocokan-kecocokan itu tidak ada lagi? Jawabannya adalah KOMITMEN.

Seorang kawan saya di Surabaya membuat sebuah penelitian, perilaku selingkuh
kaum adam pada waktu mereka dinas luar kota dan jauh dari
anak/isterinya. Apa yang membuat pria-pria tersebut selingkuh tidak perlu
dijabarkan lagi. Tetapi apa yang membuat pria-pria tersebut bertahan untuk
tidak selingkuh? Jawaban dari penelitian tersebut sama dengan diatas yaitu :
KOMITMEN.

Hanya komitmen yang kuat mampu menahan gelombang godaan dunia modern pada
waktu seorang pria berada jauh dari keluarganya. Begitu pula
sebaliknya, pada kasus wanita yang berselingkuh.

Komitmen adalah sebagian dari cinta dalam definisi seorang psikolog kenamaan
bernama Sternberg. Dia menyebutnya sebagai "triangular love"
atau segitiga cinta dimana ketiga sudutnya berisi: Intimacy (keintiman),
Passion (gairah) dan Commitment (komitmen). Sebuah cinta yang lengkap dalam
sebuah rumah tangga selayaknya memiliki ketiga hal diatas.

Intimacy atau keintiman adalah perasaan dekat, enak, nyaman, ada ikatan satu
dengan yang lainnya.

Passion atau gairah adalah perasaan romantis, ketertarikan secara fisik dan
seksual dan berbagai macam perasaan hangat antar pasangan.

Commitment atau komitmen adalah sebuah keputusan final bahwa seseorang akan
mencintai pasangannya dan akan terus memelihara cinta tersebut "until the
death do us apart".

Itulah segitiga cinta karya Sternberg yang cukup masuk akal untuk dipelihara
dalam kehidupan rumah tangga. Bila sebuat relasi kehilangan
salah satu atau lebih dari 3 unsur diatas, maka relasi itu tidak dapat
dikatakan sebagai cinta yang lengkap dalam konteks hubungan suami dan
isteri, melainkan akan menjadi bentuk-bentuk cinta yang berbeda.

Sebagai contoh :

Bila sebuah relasi hanya berisi intimacy dan commitment saja, maka relasi
seperti ini biasa disebut sebagai persahabatan.

Bila sebuah relasi hanya bersisi passion dan intimacy saja tanpa commitment,
maka ia biasa disebut sebagai kumpul kebo.

Bila sebuah relasi hanya mengandung passion saja tanpa intimacy dan
commitment, maka ia biasa disebut sebagai infatuation (tergila-gila)

Intinya adalah jika ingin membuat hubungan menjadi lebih baik tanamkan dalam
hati tentang arti commitment yang sebenarnya. Itulah arti cinta yang
sebenarnya.

salam,
Daniel

No comments:

Post a Comment

Monggo..
silahkan di isi komentarnya..
Siapapun boleh, en gak di gigit balik kok..